Oleh. Mardiana Mutiara, A.Md
Valentine Day
Seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasana valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.
Apalagi sekarang mereka akan memasuki merayakan hari tersebut. Mereka merayakan hari valentine dengan memberikan coklat ataupun hal lainnya kepada pasangan atau kekasih mereka, padahal harga untuk membeli kado – kado tersebut pun harganya tidak murah. Bahkan mereka membelinya pun masih meminta uang kepada orang tua mereka. Untuk sekedar membelikan kado kepada pasangan mereka di hari valentine.
Mereka mengenalnya dengan hari penuh kasih sayang atau Valentine Day, Februari penuh cinta, serba pink. Penuh cokelat dan bunga. Lagi – lagi tentang cinta. Muda – mudi yang lagi kasmaran pada momen ini banyak yang menyalahgunakannya dengan melakukan hal – hal yang dilarang oleh syari’at.
Sebagai Remaja Islam tau gak sih, Islam gak kenal sama sekali namanya Valentine’s Day??? Sejarahnya aja tuh jauuuh dari ajaran agama Islam, sedikit pun gak ada sangkut pautnya sama Islam. Wah gak boleh dong rayainnya??? Ya iyalah. Tau gak sih gaes, Valentine’s Day di negara barat tuh sebagai hari kebebasan mengekspresikan cinta, yang pergaulannya di negara barat itu bebas bangetkan? So… gak perlu diikuti ya gaes ya, apalagi perayaan ini berasal dari agama lain.
Rasululloh Shallallohu ‘Alaihi Wasallam. Bersabda : “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka” (HR. Imam Ahmad).
Terus, Apasih sebenarnya cinta itu?
Kuy… kita bahas.
Cinta memang bukan perkara baru di telinga kita. Kehidupan bergerak, denyut nadi perjuangan terhempas dan pengorbanan menjadi ringan saat cinta menjelma, dan merasuk ke dalam jiwa. Namun siapa sangka, oleh sebab cinta pula banyak orang yang terjebak dalam kesedihan dan duka yang tak berpenghujung, melalaikan untuk apa ia diciptakan hingga ingkar kepada Alloh. Dzat yang seharusnya menjadi labuhan dan tambatan akhir dari setiap jengkal manusia.
Cinta dalam ajaran Islam telah dikenal sejak zaman dahulu kala, tepatnya sejak Nabi Adam ‘alaihis salam dan Hawa diciptakan. Makna cinta dalam Islam sendiri sangatlah suci. Cinta haruslah didasari oleh kasih sayang dan dibuktikan dengan perbuatan. Dan apa – apa yang kita cintai di bumi ini haruslah karena Alloh Ta’ala. Sangat tidak baik, bahkan berbahaya jika kita mencintai hanya karena hawa nafsu.
Apabila dikaji dari ayat – ayat Al – Qur’an, hadits dan dalil – dalil para ulama, makna cinta dalam Islam dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok. Diantaranya yaitu:
- Cinta kepada Alloh Ta’ala. Kedudukan cinta yang paling hakiki tentunya cinta kepada Sang Khalik, pencipta langit dan bumi. Alloh Azza wa Jalla. Sebab Alloh-lah yang menciptakan kita manusia, memberikan kehidupan dan nikmat di dunia, serta senantiasa menjaga kita. Maka itu, sudah menjadi kewajiban setiap umat manusia untuk mencintai Alloh Ta’ala. “Dan diantara manusia ada orang – orang yang menyembah tandingan – tandingan selain Alloh; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Alloh. Lalu bagaimana caranya mewujudkan bukti cinta kepada Alloh? yakni dengan meningkatkan iman dan bertakwa hanya kepada Alloh Ta’ala. sebagaimana firman Alloh: katakanlah: “jika kalian benar – benar mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa – dosa kalian, Alloh Maha Pengampun lagi Maha penyayang”. (Qs. Al-Imran: 31).
- Cinta Kepada Manusia Cinta kepada manusia ini cakupannya juga cukup luas. yakni meliputi mencintai Rasul Shallahu ‘alaihi wassallam. cinta kepada lawan jenis (pasangan hidup) dan cinta kepada sesama kaum muslim.
- Cinta kepada Nabi Muhammad Shallallohu ‘Alaihi Wasallam. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Alloh. sesungguhnya Alloh sangat keras hukuman-Nya. (Al-Hasyr: 7). “katakanlah, jika kamu benar – benar mencintai Alloh, maka ikutilah sunnah/petunjuk ku, niscaya Alloh mencintaimu dan mengampuni dosa – dosamu. Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran: 31).
- Cinta sesama kaum muslim “wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki – laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu sekalian berbangsa – bangsa dan bersuku – suku supaya kamu saling mengenal. sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Alloh ialah orang – orang yang paling takwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. Al – Hujurat : 13).
- Cinta antara lawan jenis “Dan di antara tanda – tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri – isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat tanda – tanda bagi kaum yang berfikir”. (Qs. Ar – Rum: 21).
- Cinta Kepada Lingkungan dan Makhluk Hidup Lain Makna cinta yangt terakhir dalam Islam adalah cinta kepada lingkungan, seperti tumbuhan, air, termasuk binatang. Cara untuk mewujudkannya yakni dengan merawatnya dan tidak merusak alam. “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. (Qs. Al-A’raaf: 56).
Kesimpulanya…
Maka cinta merupakan anugerah dari Alloh Ta’ala, kebutuhan fitrah bagi setiap manusia, wujud dari cinta dapat dilihat dari perilaku dan perhatian. Disaat mulut mengatakan kecintaan maka perilaku yang akan membuktikan kecintaan tersebut, karena cinta merupakan anugerah dari Alloh Ta’ala untuk manusia, maka termasuk bagian dari aturan Alloh Ta’ala yang harus menjadi pedoman dalam mencintai dan dicintai. Allohu a’alam bish showab.
©Marmoet